Program Pembelajaran Al Qur’an
Pengajaran yang diberikan oleh LTQ IQRO’ menggunakan cara talaqqi musyafahah, belajar dengan bertatap muka kepada seorang guru dan membaca mushaf dari Al Fatihah sampai An Naas. Seorang guru Al Qur’an seharusnya juga seorang yang pernah melakukan talaqqi musyafahah kepada guru yang lebih senior secara bersambung sampai pada Rasulullah SAW, guru pertama umat Islam. Inilah yang diistilahkan dengan sanad. Metode talaqqi musyafahah merupakan metode asas (asli) yang harus dijalankan untuk menjamin kebenaran cara belajar Al Qur’an. Jika proses dan cara belajar sudah benar maka bisa dipastikan perintah untuk membaca Al Qur’an dengan tartil mampu dilaksanakan.
Dalam program pembelajaran Al Qur’an terbagi tiga kelompok peserta, yaitu: peserta kelas anak, kelas dewasa wanita dan kelas dewasa pria.
Peserta LTQ IQRO’ sejak pertama kali bergabung sudah mengikuti tes penempatan (Placement tes). Tujuan diadakannya tes ini untuk memilah peserta berdasarkan kemampuan membaca Al Qur’an, sehingga peserta tidak harus selalu belajar dari awal. Namun demikian banyak peserta yang bersedia bahkan meminta dimasukkan di kelas awal atau dasar dengan alasan supaya lebih sempurna secara bacaan dan teorinya.
Berikut adalah jenjang program (level) yang diterapkan di LTQ IQRO’:
A. Kelas Dewasa Wanita dan Pria
B. Kelas Anak
C. Kelas Privat